Senin, 04 Mei 2015

Manusia dan Syaithon

Saat Allah menetapkan manusia sbg khalifah di muka bumi, sempat warga langit (malaikat) mempertanyakan keputusan Allah saat itu. Kemudian, dengan Agung-Nya, Dia tetap melakukan ketentuan itu, dan memperlihatkan ke-Agungan-Nya kpd malaikat yg protes. Ia perintahkan manusia pertama saat itu, untuk menceritakan perihal berbagai macam hal yg tak diketahui malaikat. Ya, tentu saja malaikat langsung terdiam, tak berkutik dengan pembuktian Allah, Sang Pencipta dan Sang Penentu.


Kemudian, Allah perintahkan semua makhluk langit untuk memberi hormat kepada manusia, dengan cara bersujud. Namun ternyata ada yg sombong, kekeuh dengan pendiriannya. Iblis. Kemudian ia dikutuk oleh Allah. Namun, iblis ternyata cerdik. Iblis meminta izin untuk bisa mengganggu manusia agar menjadi pengikutnya. Proposal itu disetujui oleh Allah. Bahkan Allah kasih bonus kepada iblis, bahwa ia akan kekal hingga akhir zaman. Sedangkan manusia zaman ini, hanya berkisar 60an tahun. Begitulah diplomasi iblis saat itu, hingga ia bisa dikekalkan hingga akhir zaman.

Zaman pun silih berganti. Berbagai era kenabian berlalu. Hingga sampai pada era nabi terakhir: محمّد saw. Kisah terakhir yang kita baca tentang aktivitas iblis, adalah saat perencanaan pembunuhan thd محمّد di tanah Mekah. Iblis menampakkan diri ke depan manusia dalam wujud kakek tua yg seolah menghipnotis hadirin agar bergegas menghunus pedang ke leher محمّد.

Namun Allah berpendapat lain. Makar iblis dan prajuritnya itu selalu akan kalah oleh makar yang Allah buat. Tentu saja. Alhasil, iblis gagal membunuh محمّد dg memperalat manusia. Kisah terus berlanjut, hingga masa kejayaan islam dan keredupannya.

Era teknologi pun dimulai manusia. Ya, tweet ini pun muncul karena teknologi, kan? Kabar ttg iblis belum terdengar lagi. Namun, kita tentu sudah dengar kabar ttg prajurit iblis yg bernama: dajjal. Iya, makhluk bermata satu, katanya. Selain dajjal, ada lagi tentara iblis, namanya syaithon atau setan. Dalam 114:6, ia ada yg dari jin, dan adapula yg dari manusia. Jangan buru-buru kita membahas dajjal, krn wujud persisnya pun kita belum tau seperti apa. Apakah ia seperti manusia, sistem, atau negara? Lebih baik kita serahkan hal itu kepada para ulama yg lebih faham ttg itu. Walaupun kita harus tetap bersiap-siaga dengan kedatangannya. Namun, ada musuh yg lebih dekat dengan kita, shaithon. Mari kita lihat lagi surah النّاس.


Coba kita tadaburi surah النّاس ini. Allah mengajarkan kita, manusia, agar berdoa kepada-Nya agar terhindar dari bisikan syaithon. Tetapi kita harus meminta kepada 3 asma Allah, yaitu رَبِّ, ملك, dan اله. Begitu serius hal ini, sehingga Allah menekankan penyebutan ini. Belum paham apa maksudnya? Mari kita tengok surah sebelumnya: الفلق. Mari lihat komposisi ayatnya. Pada surah الفلق, satu banding empat. Pada surah النّاس, tiga banding satu.

So, sebagai manusia, jangan pernah kita menyombongkan diri, terhadap apapun, kepada siapapun. Karena sombong jg salah satu sifat syaithon.


Perbandingan tsb Allah perlihatkan agar menjadi pelajaran bagi manusia, supaya mawas diri. Hati-hati dalam segala urusan. Jangan sampai ada campur tangan syaithon di dalam aktivitas kita sebagai hamba Allah dan juga sebagai khalifah di muka bumi.

Wallahu a'lam. Segala kebenaran datang hanya dari Allah. Sedangkan kesalahan muncul karena kekhilafan saya sbg manusia.

Semoga kita senantiasa dilindungi oleh Allah dari gangguan syaithon. Bukan hanya saat baca Qur`an, tapi dalam keseharian kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar